Haloo... lama nggk ketemu. Sekarang aku mau kasih kalian fanfiction nih.. Sebenernya udah lama aku pengen buat, tapi baru kesampe-an sekarang, ini aja ceritanya dari cerpenku bukan niatan asli buat bikin fanfic :D. Udah ah nggk usah ngomong banyak2, langsung aja..
*sebelumnya maaf kalo rada2 nggk nyambung atau aneh..
MYTH of SCHOOL
Cast :
Hyoyeon SNSD, Luhan , Cha Eun Woo Astro, Ken VIXX
Genre : horror
Rating : G
Leght : ficlet
“Apakah kau punya
cerita?”
“Ya, aku punya satu cerita. Tapi
sebelumnya, kalian harus segera melupakan cerita ini setelah aku selesai
menceritakan!.”
“Waeyo?”
“Karena ini tentang ‘mereka’.”
“Ada apa dengan mereka ’mereka’?”
WUUSSHH….
Angin
berhembus lembut membuat keadaan menjadi sunyi dalam sekejap. Entah ini hanya
sebuah perasaan buruk saja atau mereka benar-benar merasakan hal yang sama. Ada
yang memperhatikan mereka.
“Kalian merasakannya?” Tanya
sang pencerita.
“…” Tak ada jawaban yang keluar
dari mulut ketiga orang yang sedari tadi duduk manis mendengarkan sang
pencerita berbicara.
“Bersikaplah biasa, biarkan
‘mereka’ ikut dalam perbincangan ini!”
“…”
Luhan, Eun Woo dan Ken, si
pendengar dari kisah Hyoyeon, siswi yang baru mereka kenal delapan jam yang
lalu, lagi-lagi hanya diam dan saling melirik satu sama lain.
“Baiklah, lebih baik langsung
kumulai saja ceritanya. Kisah ini, tak jauh dari kita..”
“..Sekolah ini.”
● ● ●
Jam menunjukkan pukul lima lebih
tigapuluh menit . Dae Hee, siswi kelas XI 2, masih sibuk dengan pekerjaannya
didalam kelas, tepatnya dilantai tiga paling pojok lorong bersebrangan dengan
kelas XI 1 yang saat ini sudah sepi. Keadaan diluar kelasnya pun juga sudah
sepi dan sunyi, dan matahari juga sudah bergeser kearah timur menunjukkan bahwa
hari sudah sore hingga menuju petang.
Mengetahui bahwa dia sudah
terlalu lama dikelas dan senja sudah menyambut. Ia memutuskan untuk membereskan
pekerjaannya dan akan pulang sebelum matahari sudah hilang berganti bulan. Dae
Hee juga baru ingat bahwa ibunya berpesan agar dia pulang tidak terlalu sore. Ia
pun sedikit bergegas membereskan barang-barangnya dan segera keluar dari
kelasnya yang sedari tadi hanya dia seorang yang ada didalam kelas.
Saat keluar dan menutup pintu
kelasnya, tiba-tiba ia merasa sedikit ada yang aneh dengan keadaan sekolahnya.
Hening, tak ada suara. Dae Hee hanya menggelengkan kepalanya berusaha
menyingkirkan pikiran negative yang ada dibenaknya. Langsung saja dia berjalan
sedikit dipercepat tanpa menengok ke belakang. Anehnya, lorong yang akan ia
lewati terasa semakin memanjang dan jaraknya berjalan dengan tangga yang akan
dituruninya semakin jauh. Dae Hee pun berlari kencang menuju tangga yang akan
dilewatinya dan menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
Waktu menuruni tangga, Dae Hee
hampir saja akan jatuh tersungkur karena ia merasa ada yang menarik kakinya
seperti sengaja agar Dae Hee terluka. Ia pun melanjutkan menuruni tangga dengan
cepat dan hati-hati. Sampailah ia dilantai satu dan langsung lari menuju gerbang
belakang gedung sekolahnya, karena gerbang depan sudah ditutup dan dikunci.
Ditengah ia berlari untuk keluar
dari area sekolah, ia merasa ingin kekamar mandi unuk buang air kecil mengingat
bahwa ia dari tadi tidak keluar kelas sama sekali. Dae Hee pun berbelok dan menuju
kamar mandi putri yang untungnya gerbang tersebut belum ditutup. Tasnya ia
taruh kedalam ruang ganti dan ia langsung masuk ke kamar mandi bilik tiga.
Saat Dae Hee masih ada didalam
kamar mandi, ia mendengar suara langkah kaki tetapi sedikit diseret menuju
bilik sebelah kanannya. Dae Hee juga mendengar suara pintu tertutup dan guyuran
air. Awalnya guyuran air tersebut seperti orang yang sedang mandi, tetapi
lama-lama guyuran itu terdengar lebih keras dan lebih keras lagi. Dengan
sedikit gemetar ia akhirnya keluar dan melihat kesebelah kanannya tepatnya
bilik yang dari tadi terasa aneh.
Kosong. Ternyata kamar mandi
yang didengarnya ada orang yang masuk dan suara guyuran air tersebut kosong,
dan pintunya masih terbuka.
‘Tapi
kenapa suara air yang seperti dibuang-buang itu masih terdengar?’ pikir Dae Hee
sambil sedikit melirik kanan kiri.
Tanpa
basa-basi untuk memeriksa setiap bilik kamar mandi, ia pun langsung lari secepat
mungkin dengan nafas yang tak teratur. Baru sampai gerbang menuju area luar
sekolah ia langsung mengingat bahwa tasnya tertinggal diruang ganti putri.
Dengan rasa jengkel, gelisa, sebal dan takut, ia pun kembali untuk mengambil
tasnya.
Masuk
ruang ganti dan mengambil tasnya lalu akan keluar, tiba-tiba pintu ruang ganti
langsung tertutup keras. Ia terkunci dari luar.
“Tolong..tolong..!!
Aku terkunci disini… Tolong..tolong..!!!”
Dae
Hee teriak sekencang-kencang dan tak lupa untuk berusaha menarik knop pintu
berharap bisa terbuka. Dengan usahanya akhirnya pintu tersebut terbuka.
“Untung
saja.”
Baru
keluar ruang ganti dan akan meninggalkan area kamar mandi perempuan, gerbang
yang belum tertutup tadi tiba-tiba saja menutup dengan sendirinya. Dae Hee
berusaha kembali untuk berteriak meminta pertolongan dan juga mencoba untuk
membuka gerbang. Nihil. Gerbang itu tak bergerak sekalipun dan teriakannya juga
tak ada yang merespon.
BYUURR..BYUURR..
Suara
itu, datang lagi. Dae Hee sedikit melirik ke deretan kamar mandi disebelah
kanannya. Kamar mandi aling pojok, tepatnya bilik kelima, terlihat samar-samar
bayangan orang yang keluar. Dae Hee hanya bisa menahan tangisannya karena
takut. Sosok itu akhirnya keluar. Mata Dae Hee hanya bisa terbuka lebar dengan
mulut menganga melihat sosok yang mengerikan.
Rambut
hampir sebahu yang acak-acakan. Badan yang basah dan kotor. Mata yang hanya
tersisa satu. Juga mulut bagian kiri sobek hingga tulang pipi sambil
menyeringai. Mengerikan. Hantu seperti pelajar SMA itu berjalan terseok-seok
menghampiri Dae Hee yang terus-menerus teriak meminta tolong. Dengan tawanya
yang mengerikan, jalannya pun juga semakin cepat kearah Dae Hee.
“AAAAAARRRGGGHHH!!!!!”
● ● ●
“Keesokan harinya, Dae Hee
ditemukan tewas dibilik lima dengan badan yang basah kuyup. Mulut bagian
kirinya pun juga sobek hingga ke tulang pipi..”
“..semua penghuni sekolah bahkan
kepala sekolah tak tau latar belakang insiden itu terjadi.” Kata Hyoyeon menyelesaikan
kisahnya.
“Itu kisah nyata?” Tanya Ken
sedikit seperti mengintrogasi.
“Eemm.. Sepertinya hanya mitos
aja, kan belum ada yang tau kebenarannya!” Jawab Hyoyeon sambil
mengangkat bahu pertanda tak yakin akan kisahnya.
“Lalu bagaimana kau bisa tahu
ceritanya dan menceritakannya pada kita?”
Tanpa sengaja pertanyaan Luhan membuat Hyoyeon, Eun Woo, dan Ken berpikir kembali. Hyoyeon hanya menjawabnya dengan senyuman tipis.
“Sudahlah jangan dibahas lagi,
aku masih merinding tau! Sekarang sudah jam setengah enam, terlalu sore, lebih
baik kita pulang. Ayo Hyoyeon pulang sama-sama?” Ajak Eun Woo
“Kalian duluan aja, aku masih
ada sedikit urusan.”
“Oohh.. ya udah, kalau gitu kita bertiga duluan ya.
Daahh..!!”
Baru saja Luhan, Eun Woo, dan
Ken berbalik lalu akan keluar kelasnya, XI 2, mereka merasa ada yang ganjil
dengan suasana sekitar mereka. Tiba-tiba terdengar suara aneh dibelakangnya
yang berkata..
“Hati-hati!”
Tiga sejoli tersebut saling
melirik dan menengok kearah sumber suara. Wujud hantu dikisah Hyoyeon tadi,
sekarang ada didepan mata mereka sedang menyeringai menetap mereka bertiga.
Hantu itu adalah….HYOYEON.
“AAAAARRRGGGHHHH!!!!”
End..